Ga munafik. Semua orang butuh uang. Saya juga butuh uang. Tapi kalau memang sudah tugas & tanggung jawabnya tuk melayani masyarakat yang digaji oleh pemerintah apa juga perlu minta jatah dari masyarakat agar urusan bisa terselesaikan?? belum lagi birokrasi yang berbelit-belit dan menyusahkan masyarakat yang bisa-bisa kalau ngurus sesuatu itu butuh waktu berjam-jam atau bahkan seharian. Namanya juga pelayanan masyarakat SEHARUSNYA BISA MELAYANI DAN MEMBERIKAN KEMUDAHAN BAGI MASYARAKAT YANG MEMBUTUHKAN.
Suatu ketika saya perlu membuat SKCK ( surat keterangan catatan kepolisian ) yang ternyata salah satu persyaratannya adalah ada surat keterangan dari kelurahan setempat. Lalu pergilah saya ke kelurahan. Sudah saya duga, Dipersulit dan bertele-tele. Birokrasi biadab!!!! hanya satu lembar surat baru selesai dalam waktu 3 jam. Padalah saat itu situasi kelurahan sepi. Yang ironisnya lagi, ada beberapa pegawai yang santai-santai. cuman duduk-duduk saja. tak melakukan pekerjaan yang berarti. malah lebih banyak ngobrol. bahkan yang ngelayanin saya pun terkesan sangat lelet atau dilelet-leletin. Hey! lo ga mikir apa?? emang waktu gw cuman buat nungguin lo doang?? capek deeeh!! udah gitu buntutnya mereka minta duit. bilangnya biaya administrasi. saya tanya berapa. Dia bilang terserah. Pas saya kasih Rp. 10.000; eh dia langsung bilang, "wah ini ga cukup mbak, makan nasi padang aja ga cukup, belom rokok nya". What??!! @#RYHJIOI**&^%^&!!!!!! Buset! emang gaji lo yang udah dijamin sama pemerintah itu dan segala tunjangan sana sini itu ga cukup apa???!! aarrrggghhh.....
Belum lagi pembuatan KTP. Saya sampe di tanya mau yang jadinya seminggu atau sebulan. kalau seminggu bayar Rp.100.000; kalau sebulan Rp. 10.000; Sampe sekarang saya ga ngerti apa maksud perbedaannya toh sebetulnya kalau saja pegawai kelurahan itu mau rajin dan SADAR akan tugasnya paling sejam atau dua jam atau maksimal sehari juga bisa jadi tuh KTP. Tapi ya emang dasar mereka pada SOK sibuk jadi yaaaahh begitulah peraturannya. Akhirnya saya milih yang sebulan aja. Sebulan kemudian jadi, pas diambil saya dimintain uang Rp. 5000; lagi. Apa coba maksudnya??!! Apa mereka ga di gaji sama pemerintah?? bukan kah sebagai PNS seharusnya kesejahteraan mereka udah terjamin, kenapa masih minta uang masyarakat. Hadooohhh saya ga ngerti deh tujuan pemungutan duit itu untuk apa.. mending kalau di sumbangin tuk amal tapi ini masuk kantong masing-masing. Woooiii ga berkah wooiiii!! inget akheraaatt! Astaghfirullah...
Pernah saya mau perpanjang SIM. Di tanya mau jalur cepat atau biasa. Haduh perasaan saya udah ga enak saat itu. Tapi dengan cueknya saya bilang jalur biasa aja. Ya sudah akhirnya saya pun harus mengantri panjang dan sangat lamaaaaaaa. Lalu saya di suruh ikut tes tertulis. Ok kalau saya baru pertama bikin SIM, it's ok saya masih terima dengan peraturan yang harus ikut tes. tapi saya ini perpanjang SIM lhoo.. Akhirnya mau ga mau saya pun ikut tes. Nunggu hasil tes pun lamaaaaaaa banget. Sampe seharian saya nungguin hasil tes yang ga jelas. dan sorenya saya dipanggil oleh salah satu aparat dan dia bilang, "Maaf mbak, Mbak ga lulus tes. Skornya kurang dikit. Mending gini aja deh biar cepet mbak bayar Rp.300.000; nanti langsung kelar, gimana??" Astaganaga!! berarti seharian hasil yang saya dapat adalah NOL BESAR!! bener-bener deh buntutnya uang lagi uang... selalu tentang uang! Saya pun nego, saya ga mau bayar Rp.300.000; setelah nunggu seharian, mending tadi saya jalur cepet ketawan ga perlu nunggu langsung jadi. Saya protes!! dan berakhir dengan Rp. 175.000; dan saya teteup ga ikhlas sama sekali!!
Kalau melihat begitu ribetnya birokrasi yang ada dan yang ujung-ujungnya uang-uang juga ga heran kalau banyak masyarakat kita lebih memilih "calo" tuk ngurusin hal-hal semacam ini. Lebih cepat. Toh, buntutnya uang juga. Dan ga jarang yang jadi "calo" ternyata oknum dia-dia juga. Alamak!!! maaaaakkk toloooongggg.....